PENDIDIKAN |
Tes Masuk PTN Makin Berat
Jumat, 19 Juni 2009 | [11300 Dibaca]
Ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun ini diprediksi akan semakin berat. Pasalnya, peserta selain harus menghadapi soal-soal kemampuan dasar, IPA atau IPS, juga harus menghadapi soal-soal Tes Potensi Akademik (TPA). TPA baru pertama kali ini digelar sejak bertahun-tahun SNMPTN dilaksanakan. Pembantu Rektor I Unsri sekaligus Koordinator SNMPTN Sumatera, Prof Zulkifili Dahlan, DEA mengungkapkan TPA adalah sistem tes terbaru yang serentak diberlakukan di seluruh PTN Se-Indonesia. Katanya, cara ini langkah awal pihak pendidikan untuk mengetahui sejauh mana potensi siswa saat masuk di lingkungan pendidikan yang berbeda dari tingkat sekolah sebelumnya, yakni SMA. "Ini sekadar untuk mengetahui bagaimana potensi siswa ketika melanjutkan pendidikan di universitas. Seperti yang kita tahu, dibutuhkan waktu minimal empat tahun menyelesaikan gelar S-1 beda dengan SMA, yang hanya tiga tahun. Kita tidak ingin siswa salah masuk jurusan," kata Zulkifli kepada Sripo, Kamis (18/6). Dalam pelaksanaan tes SNMPTN, calon mahasiswa akan dihadapkan pada tiga tes. Mahasiswa yang memilih program IPA/IPS/IPC, pada hari pertama akan berhadapan dengan tes TPA selama tiga jam. Selanjutnya di hari yang sama akan dilanjutkan tes kemampuan dasar. Tes kemampuan dasar mencakup soal matematika dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sementara untuk tes TPA sendiri, kata Zulkifli, terdiri dari soal uraian dalam bentuk pilihan ganda. Soal itu dikerjakan selama tiga jam. "Saya tidak tahu persis bagaimana bentuk soalnya tetapi dari hasil musyawarah, soal itu terdiri dari soal uraian dan pilihan ganda. Tak jauh beda dengan penilaian kehidupan kita sehari-hari. Kuncinya jujur saja," kata Zulkifli. Pada hari kedua, untuk yang memilih program IPA mencakup soal Fisika, Matematika IPA, Biologi. IPS memuat soal Ekonomi, Sosiologi, Sejarah dan Akutansi. "Kalau IPC berarti gabung. Hari kedua mereka akan berhadapan dengan dua tes sekaligus, kerjakan IPA dulu baru program IPS," kata Zukkifli. Tak hanya ada penambahan sistem tes saja, Unsri juga memberlakukan tanpa pindah lokasi tes. Artinya siswa dari luar Sumatera yang memilih Unsri sebagai pilihan universitas tetap diizinkan mengikuti tes di daerah asalnya tanpa perlu jauh-jauh datang ke Unsri. Mereka wajib melapor ke Unsri Bukit minimal satu hari sebelum pelaksanaan tes. Tes sendiri akan dilaksanakan 1-2 Juli, mendatang. Belum Punya Gambaran Novi, siswa SMA Binawarga 2 mengaku belum tahu adanya tes TPA untuk masuk perguruan tinggi. "Ya pasti tambah beratlah mbak. Sudah dibebani mata pelajaran. Sekarang ditambah soal TPA pula. Novi juga belum punya gambaran seperti apa tes TPA. "Pernah di sekolah, tes IQ. Apa seperti itu? Kalau dari bimbel belum pernah diajari cara menjawab tes TPA," kata Novi balik bertanya. Meski demikian Novi tetap berusaha optimis untuk ikut SNMPTN. "Kansnya masih 50:50 untuk lulus. Saya tetap akan ikut bimbel untuk menghadapi ujian," katanya. Sumber: Sriwijaya Post |