PENDIDIKAN |
UN Dua Kali Setahun
Minggu, 15 November 2009 | [175182 Dibaca]
Penyelenggaraan ujian nasional siswa SMA dan MA tahun 2010 akan digelar dua kali. Selain itu, pemerintah juga menerapkan aturan lebih ketat. Dalam satu ruangan ujian terdiri dari 20 siswa dari beberapa sekolah dari satu kecamatan. Sejumlah siswa yang diminta komentar, Kamis (13/11), langsung mengeluh. Mereka mengaku kesempatan untuk mencontek jawaban jadi sulit.Sudah menjadi rahasia umum tiap kali UN dibayangi kecurangan yang dikoordinir pihak sekolah karena menginginkan seluruh siswanya lulus. Modus bisa menggunakan kopelan atau SMS di ponsel. "Kalau guru menolong kita di depan siswa sekolah lain, malu juga karena ketahuan sekolah kita dibantu guru. Tidak tahu lah bagaimana, yang pasti ini bikin sulit," kata siswa SMA yang enggan disebutkan namanya. Kepala UPTD Disdikpora Kecamatan Kemuning, Basaruddin, sudah mengetahui aturan baru itu tetapi belum secara resmi dari pemerintah daerah. Sampai kemarin ia belum dapat petunjuk teknis tentang penyusunan sekolah dan siswa. Di Kecamatan Kemuning terdapat dua SMA Negeri dan 12 SMA swasta. "Sosialisasinya belum sampai, mungkin dalam waktu dekat ini," katanya. Kasi Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel, Yanuar Ramdhani MEd, mengatakan, pada UN tahun 2010 pemerintah juga menetapkan penggandaan naskah ujian menggunakan sistem regional oleh percetakan Perguruan Tinggi Negeri yang ditunjuk. "Sebelumnya naskah digandakan provinsi, sekarang beda, itu jadi tanggung jawab percetakan PTN yang ditunjuk," kata Yanuar, Kamis (13/11). Jika pemerintah menugaskan percetakan Unsri, naskah soal itu akan digunakan peserta UN provinsi lain di Sumatera seperti Jambi, Bengkulu, dan Babel. Begitu juga jika PTN provinsi lain yang ditunjuk, maka mereka yang mengirimkan naskah ke Sumsel. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional itu, lanjut Yanuar, tertuang dalam Permendiknas Nomor 75/2009 untuk UN SMA/MA/SMALB/SMK dan SMP/MTs/SMPLB tertanggal 13 Oktober 2009. Beberapa perubahan selain yang disebutkan di atas, UN tahun ini diselenggarakan dua kali. "Ada perubahan signifikan. Ujian Nasional tahun ini diselenggarakan dua kali, yakni UN utama dan UN ulangan," katanya. Maret dan Mei UN utama tingkat SMA ditetapkan pada minggu ketiga Maret 2010 dan UN ulangan pada minggu kedua Mei. UN ulangan ini untuk siswa yang tidak lulus UN utama. Jadi, siswa yang tidak lulus pada UN utama masih memperoleh kesempatan untuk ikut seleksi PTN. Kepala Sekolah SMA Xaverius 3 Palembang, St Agus Yuswana MM, mengatakan, penyelenggaraan dua kali mirip dengan UN tahun 2004. Namun, UN ulangan waktu itu diselenggarakan pada bulan Agustus setelah PTN menggelar seleksi. Setelah itu aturan berubah jadi UN satu kali sampai tahun 2009 kemarin. Siswa yang tidak lulus mengulang tahun depan atau ikut ujian nasional kesetaraan Paket B dan C sehingga ijazah yang diperoleh pun pendidikan kesetaraan. Sekarang, dengan adanya ujian nasional ulangan, siswa sekolah formal punya peluang untuk lulus dengan mendapat ijazah sekolah formal. Menurut Yanuar, perubahan peraturan tersebut sebagai langkah perbaikan penyelenggaraan UN dari tahun ke tahun. Ini merupakan satu bentuk transparansi UN SMA yang hasilnya bakal dijadikan bahan penilaian PTN dalam menerima mahasiswa. Ada wacana penggabungan UN dengan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN). Itu sebabnya Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) keterlibatan PTN dalam penyelenggaraan UN 2010 lebih diintensifkan. Selama ini, keterlibatan PTN hanya sebatas melakukan proses scanning (pemindaian) lembar jawab (LJ) UN. Namun, untuk UN 2010 mendatang PT juga akan dilibatkan dalam pengadaan naskah soal UN dan pendistribusian seperti disebutkan di atas. "Ini agar hasil UN bisa dipercaya PTN, mungkin maksud pemerintah seperti itu," kata Yanuar. Lainnya, standar Kompetensi Lulusan UN tahun ini merupakan irisan (interseksi) dari pokok bahasan pada kurikulum 1994, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada kurikulum 2004, dan Standar Isi. Dasar-dasar itu digunakan sebagai bahan dan kisi-kisi soal UN. "Sekarang kita menunggu POS (prosedur operasi standar) dari pusat untuk dilaksanakan nantinya," ujar Yanuar. Selain itu tidak ada perubahan berarti, seperti standar kelulusan nilai rata-rata 5,00 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Khusus untuk SMK, nilai pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN. Untuk pengawasan ruang UN pada setiap satuan pendidikan dilakukan tim pengawas yang terdiri dari guru-guru satuan pendidikan yang bersangkutan yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan. Pelaksanaan UN diawasi satuan pendidikan dari perguruan tinggi dan dipantau tim pemantau independen. |