Guru Besar Unsri Akan Bertambah Enam Orang
Selasa, 17 April 2012 | [13351 Dibaca]
Tidak lama lagi Guru Besar Universitas Sriwijaya (Unsri) akan bertambah enam orang. Seminar akademik kenaikan jabatan dilaksanakan di Ruang Rapat Lt.2 Kantor Pusat Administrasi Unsri, pada tanggal 12, 26, dan 27 Januari 2012. Dosen yang melaksanakan Seminar kenaikan jabatan Guru Besar tersebut adalah Dr. Hilda Zulkifli, M.Si. DEA, dosen Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan judul makalah Kualitas Perairan dan Keanekaragaman Hayati di Sungai Musi dalam Wilayah Kota Palembang; Dr. Nurhayati, Dra. M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Bahasa dan Seni FKIP dengan judul makalah Penerapan Strategi Formeaning Response dalam Pembelajaran Menulis Puisi; Dr. Ir. Siti Masreah Bernas, M.Sc., dosen Fakultas Pertanian dengan judul makalah Erosi, Sedimentasi, dan Konservasi di Berbagai Tipe Penggunaan Lahan Pertanian Sumatera selatan; Dr. dr. Fahmi Idris, M.Kes., dosen Fakultas Kedokteran dengan judul makalah Tantangan Implementasi Sistem asuransi Kesehatan sosial Berbasis Paradikma Sehat di Indonesia; Dr. Ir. Subrier Nasir, M.Sc., dosen Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik dengan makalah yang berjudul Proses Pengolahan Air Limbah Loundry Menggunakan Silika Karbonaktif serta Filter Keramik Berbasis Tanah Liat Alam dan Zeolit. Pembantu Rektor I, Prof. Dr. Zulkifli Dahlan, M. Si. DEA, dalam sambutannya mengatakan bahwa sebelum ini untuk kenaikan jabaatan fungsional dari Lektor Kepala ke Guru Besar tidak dilakukan seminar, tetapi sejak diedarkannya Permendiknas mengenai plagiat maka bagi yang mau naik jabatan ke Lektor Kepala dan ke Guru Besar harus melalui tim validasi di universitas. "Pekerjaan ini tidak gampang bagi tim validasi karena harus memeriksa dan membaca karya ilmiah itu apakah ada indikasi plagiarisme atau tidak, baik yang auto maupun plagiat dari orang lain. Ada edaran baru lagi dari Dirjen, semua dosen yang akan naik jabatan karya ilmiahnya akan diperiksa oleh PPAK Pusat, maka semua karya ilmiah itu harus diunggah ke web universitas dan Kemendikbud, sehingga tim PPAK Pusat akan lebih mudah melihat dan menelusuri apakah ada kemiripan atau tidak," kata Zulkifli. Lebih lanjut Zulkifli mengatakan, kita harus berhati-hati dan harus menjaga nama institusi jangan sampai nanti setelah di Jakarta ditemukan unsrur plagiat. "Lebih baik agak terlambat, tetapi nama baik institusi tetap terjaga daripada nanti ditemukan unsur itu." "Jadi bagi yang mengusulkan pada tahun 2012 diawali oleh Dr. Hilda dan Dr. Nurhayati, baik yang akan ke Guru Besar, maupun teman-teman lain yang ke Lektor Kepala mau tidak mau harus on line. Selain itu, semua jurnal yang ada di Unsri harus sudah dimasukan ke dalam web. Jadi ini tradisi yang kemudian menjadi ketetapan mulai dari Asisten Ahli sampai ke Guru Besar untuk naik jabatan harus melaksanakan seminar. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan atmosfer akademik di lingkungan Unsri dan mengetahui bidang kajian yang digeluti oleh dosen yang bersangkutan. Jadi paling tidak mengenal apa sih bidang yang digeluti oleh dosen itu," kata Zulkifli lagi. Ia berharap kritik dan saran dari pembahas dan peserta seminar dapat diperhatikan meskipun nanti belum tentu dinilai oleh PPAK Pusat. Selain itu Zulkifli juga menyampaikan informasi dari Komisi Guru Besar bahwa bagi dosen yang sedang belajar atau telah menyelesaikan tugas belajarnya asal yang membawa nama Unsri, untuk sementara ini karya ilmiahnya akan dinilai. "Itu keputusan Komisi Guru Besar,"kata Zulkifli. (Yo*)
|