BERITA DAN INFORMASI |
Bus Mahasiswa Minta Masuk Kota
Jumat, 06 November 2009 | [10957 Dibaca]
Puluhan sopir bus mahasiswa yang tergabung di Serikat Buruh Transportasi Angkutan (SBTA) didampingi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri, Kamis (5/11) melakukan aksi unjukrasa di Kantor Pemprov Sumsel. Mereka minta Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH merevisi SK Gubernur No 561/2004, tentang angkutan khusus mahasiswa. Puluhan sopir juga kernetnya dengan 20 unit bus mahasiswa yang diparkir di Jl Kapten A Rivai dan Jl Ade Irma Nasution sempat memancing kemarahan masyarakat khususnya yang melintas di rute tersebut. Pasalnya, mereka terganggu dengan keberadaan bus mahasiswa yang menghambat laju kendaraan mereka. Sementara, aksi SBTA ini didukung sebagian pengurus BEM Unsri. Uli dan Ardiansyah yang mewakili mahasiswa meminta Dishub Sumsel dan Pemkot Palembang agar memberikan akses yang seluas-luasnya (unliminited) bagi Bus Mahasiswa untuk memasuki jalur Sudirman-Cinde-Ampera-Kertapati-Kampus Inderalaya tanpa ada batasan sehingga mahasiswa menuju kampus Unsri Inderalaya tidak pernah terhambat. "Kami dirugikan," kata Uli. Sementara Subur, wakil dari sopir mengatakan, kesepakatan bersama antara bus mahasiswa-Dishub Sumsel empat tahun lalu yang membolehkan bus mahasiswa masuk Cinde di bawah pukul 12, beberapa bulan ini sering tidak disepakati. "Pagi-pagi bus kamis dihentikan dan mahasiswa diturunkan di tengah jalan. Kami ditilang," kata Subur. Senada dengan mahasiswa, Subur minta bus mahasiswa masuk sudirman, Cinde, Ampera, Kertapati dan Inderalaya tanpa batas waktu. Sedangkan saat pulang, bus mahasiswa dari Kampus Unsri-Musi II-Bukitbesar-Simpang Polda-Sudirman, Cinde dan Ampera dan seterusnya. "Kalau bisa, kami minta tidak ada batasan waktu," katanya. Aksi unjukrasa yang sebagian besar adalah sopir bus mahasiswa dan kernet ini, tidak bisa masuk ke halamam Pemprov Sumsel karena buruh diketahui Dinas Pol-PP sehingga pendemo tertahan di pintu gerbang. "Kami sudah 37 kali demo untuk persoalan ini, tapi tidak pernah tuntas," kata sopir yang mengaku rugi dengan aturan rute ini. Kadishub dan Infokom Sumsel Ir H Sarimuda MT saat menerima perwakilan mahasiswa dan sopir mengatakan, sejak awal antara pemilik bus mahasiswa dengan pemerintah beberapa tahun lalu sepakat, kalau dibawah pukul 12.00 bus mahasiswa boleh masuk Cinde. Sedangkan di atas pukul 12.00, maka bus mahasisa tidak boleh masuk dengan alasan tidak ada lagi mahasiswa yang akan diangkut ke Unsri dan Sudirman-Cinde-Ampera merupakan jalur padat. "Itukan sudah disepakati. Kalau di lapangan ada penghentian di bawah pukul 12.00, mungkin mereka belum tahu Soal Pungli, Sarimuda mengatakan, berdasarkan aturan yang ada, aparat Dishub tidak boleh berada di jalan. Penertiban lalu lintas dan penindakan sepenuhnya tugas Polisi Satuan Lalu Lintas. Kalau ada oknum Dishub yang melakukan penilangan dan sebagainya, itu menyalahi. Untuk tuntutan kebebasan tanpa batas bagi bus mahsiswa, Sarimuda kurang setuju karena kemacatan akan terjadi dan komplain sopir lain akan bermunculan.
|