BERITA DAN INFORMASI |
Mahasiswa Unsri Belum Minati Transportasi Kereta Api
Senin, 20 Juli 2009 | [11957 Dibaca]
Meskipun pemerintah telah menyediakan dua gerbong kereta api diesel dari Kertapati Palembang ke Indralaya kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) tetapi sampai kini moda transportasi tersebut cenderung belum diminati mahasiswa. Linda mahasiswa Fakultan Pertanian Unsri, di Palembang, Minggu mengatakan, sebagian besar mahasiswa lebih memilih menggunakan bus yang biasa mengangkut mereka dari Palembang ke kampus Unsri Inderalaya karena tarifnya lebih murah. "Dengan menumpang bus mahasiswa kami bisa menghemat sekitar Rp5.000 per hari untuk ongkos bolak balik kampus rumah yang kebetulan berada di Palembang," katanya. Menurut dia, kalau menumpang kereta api mereka harus datang ke stasiun dulu yang untuk tiba disana perlu tambahan ongkos. Sedangkan dengan bus mahasiswa mereka dapat langsung menunggu pada sejumlah halte yang telah disediakan dinas terkait maupun di kampus Unsri Bukit Besar, tambahnya. Ia mengatakan, kalau saja stasiun kereta api disediakan ditengah kota yang otomatis mudah dijangkau pihaknya tentu akan lebih memilih moda tranpsortasi tertsebut karena lebih aman dibanding bus. Tetapi sampai kini belum tersedia stasiun khusus yang mudah dijangkau selain ke Kertapati, katanya. Sementara itu, akibat minimnya mahasiswa yang berminat menggunakan moda transportasi kereta api yang diberi nama Kertalaya tersebut, PT KAI Divisi Regional III Sumatra Selatan kerugian. "Penumpang hanya sekitar 100 orang saja per hari padahal kapasitas kereta api tersebut mencapai 800 penumpang, kata Kepala Humas PT KAI Divisi Regional III Sumatra Selatan, As`ad Sayuti. As`ad menambahkan, meskipun tarif kereta api hanya Rp4.000 per penumpang tetapi peminatnya kurang karena dibanding menggunakan bus mahasiswa lebih irit karena dengan Rp5.000 sudah bisa sampai kedalam kampus. Sedangkan jika menggunakan kereta api mereka harus membayar ongkos tambahan agar bisa sampai ke stasiun dan kampus, tambahnya. Dia menjelaskan, padahal untuk mengoperasikan dua gerbong kereta api diesel tersebut pihaknya harus mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp6 juta per bulan. Sehingga minimnya penumpang yang menggunakanm transportasi tersebut merugikan perusahaan penyediajasa transportasi ini, ujarnya. |