BERITA DAN INFORMASI |
Universitas Sriwijaya Lantik 2 Guru Besar
Jumat, 19 Juni 2009 | [8898 Dibaca]
Bertambah lagi dua orang guru besar di linggungan Universitas Sriwijaya (Unsri) sehingga total guru Besar Unsri berjumlah 47 orang. "Untuk Fakultas Teknik sendiri merupakan guru besar ke tujuh dan delapan", Jelas Rektor Unsri Prof Dr Badia Perizade MBA usai acara pengukuhan guru besar yang berlangsung di Gedung Grha Sriwijaya Unsri Bukit Besar, Kamis (18/6). Prof Dr Ir H M Taufik Toha DEA dikukuhkan sebagai guru besar tetap dalam bidang ilmu teknik pertambangan pada Fakultas Teknik Unsri. Orasinya mengangkat tema strategi percepatan Implementasi Sumatera Selatan Sebagai Lumbung Energi Nasional. Sedangkan Prof Dr IR H Muhammad Said MSc, sebagai guru besar tetap bidang teknik kimia pada Fakultas Teknik Unsri. Orasi yang diambil dalam acara pengukuhan bertema Prospek pengembangan Biodiesel dari minyak nabati sebagai energi terbarukan. Dalam Orasinya Taufik Toha mengatakan, krisis energi yang dihadapi tidaklah berkurang, memang tampak sedikit rendah karena harga minyak dunia yang membaik, tetapi dalam penyelesaiannya akar masalah penyebab timbulnya krisis energi belum lagi tuntas diselesaikan. "Inti dari Krisis energi yang dialami adalah, karena pangsa minyak bumi (BBM) yang begitu dominan dalam penggunaan energi. Sementara cadangan dan produksi minyak bumi nasional terus berkurang,"tutur suami HJ Susiana Kifli SH MH. Dengan kondisi yang demikian, maka satu-satunya cara dalam menimalisir krisis energi adalah dengan mengupayakan pemanfaatan sumber energi lainnya dan mengurangi dominasi minyak bumi dalam energi Mix nasional. "Dari sudut pandang ini kebijakan energi nasional ditetapkan melalui peraturan presiden No 5 tahun 2006,"tuturnya. Sebagai masyarakat yang baik jangan sampai terlena dengan kondisi keenergian yang membaik tetapi harus terus menggalakan berbagai upaya untuk mencapai sasaran energi mix nasional yang telah ditargetkan. "Tanpa ada pengurangan dominasi minyak bumi dalam energi nasional, dimasa yang tidak terlalu lama lagi krisis energi akan kembali menerpa dalam skala yang lebih besar dan meluas,"tuturnya. Sementara Muhammad Said dalam orasinya menuturkan, pengembangan energi terbarukan merupakan salah satu kebijakan energi nasional untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dari sumber energi fosil seperti minyak bumi untuk berbagai kebutuhan bahan bakar industri, transportasi, pembangkit listrik, dan rumah tangga. Biodisel merupakan energi terbarukan yang diproduksi dari minyak nabati seperti kelapa sawit, minyak kacang kedelai dan minyak jarak pagar. Biodisel merupakan bahan bakar untuk mesin diesel yang dapat diproduksi melalui proses transesterifikasi minyak nabati dengan reaksi alkohol menggunakan katalis nasa kuat atau sodium atau Potasium Metoksida. |