PENDIDIKAN |
Membangkitkan Atmosfir Riset Unsri
Sabtu, 29 September 2012 | [771984 Dibaca]
MEMBANGKITKAN ATMOSFIR RISET, PUSAT STUDI GEO ASET DAN PERUBAHAN IKLIM FAKULTAS MIPA MENGUNDANG PARA PAKARPara mahasiswa Program Studi Fisika dan Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas MIPA, dan mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik mengikuti kuliah umum yang diprakarsai oleh Full Bright. Kuliah umum diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik, dan dilaksanakan di Lantai 2 Kantor Pusat Administrasi Universitas Sriwijaya, 25 September 2012. Para pakar yang didatangkan sebagai pembicara antara lain Prof. Brian Atwater, ahli Geologi Kebencanaan dari University of Washington Amerika Serikat dengan materi berjudul Climate Change atau Perubahan Iklim; Dr. Udrekh, pakar dalam bidang Gas Hidrat dari BPPT memberikan materi dengan judul Potential Hidrocarbon Resources in Indonesia; Dr. Eko Yulianto, pakar Geologi kebencanaan dari LIPI dengan materi yang berjudul Geological Record for Indonesian Tsunami. Lebih lanjut Udrekh mengatakan bahwa gas hidrat ini sangat menjanjikan untuk masa depan energi dunia. Beberapa negara telah melakukan studi secara intensif mengenai gas hidrat. Oleh karena itu Indonesia juga harus segera melakukan penelitian berkaitan dengan keberadaan gas hidrat. Ketua Pelaksana, Ishaq Iskandar mengatakan kepada media ini bahwa didatangkannya para pakar ini untuk membangkitkan atmofir riset bagi mahasiswa dan dosen. "Dengan didatangkannya para pakar diharapkan mahasiswa mempunyai semangat untuk mempelajari ilmu mereka, seperti apa sebenarnya yang mereka pelajari. "Kita panggil pakar-pakarnya yang dapat menjelaskan bahwa ilmu mereka itu berguna untuk ini lho. Mahasiswa jadi terbuka wawasannya", demikian dikatakan Iskandar. Selain itu, juga sebagai bentuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan Unsri sebagai universitas riset. Dengan banyaknya kedatangan tamu seperti ini kita dapat membangun kerjasama riset dengan institusi dari luar untuk mewujudkan tujuan tersebut. "Kerjassama yang sudah terbentuk adalah kerjasama riset dengan Jepang tentang anomali iklim yang asalnya dari Samudra Hindia yang didanai Dikti melalui kerjassama riset luar negeri," ujar Iskandar. (Yo*) |