PENDIDIKAN |
Penerima Beasiswa Wajib Bakti ke Daerah
Senin, 03 Agustus 2009 | [13088 Dibaca]
Upaya pemerintah provinsi Sumsel untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sepertinya tidak main-main. Selain membebaskan biaya pendidikan bagi warganya, Gubernur Sumsel juga memastikan akan mengirim 25 mahasiswa S3 untuk belajar ke luar negeri. Langka strategis ini meniru upaya yang dilakukan Pemprov Sulsel yang setiap tahun membiayai 300 mahasiswa S3. "Sumsel saat ini hanya mampu membiayai 25 mahasiswa S3 ke luar negeri," kata Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH saat menerima 21 peserta Lemhanas yang berkunjung ke Palembang, Senin (3/8). Menurutnya, kebijakan Pemprov Sulsel yang mampu mengirim 100 mahasiswa S3 ke luar negeri dengan biaya Rp 250 juta per tahun per orang memang patut ditiru dan dikembangkan di Sumsel. "Begitu selesai tugas belajar, mereka akan kembali ke daerah dan membangun daerahnya," katanya. Menurut Alex Noerdin, SDM Indonesia tidak kalah hebat dengan SDM asing. Hanya saja persoalan di lapangan, terkadang keahlian mereka tidak bisa tertapung di dalam negeri sehingga begitu tiba di tanah air, keahlian mereka tidak terpakai. Di masa presiden Habibie lalu, 8.000 masyarakat Indonesia dari berbagai daerah mendapat beasiswa dari habibie dan sekolah ke Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Hanya saja persoalannya, begitu selesai studi lapangan pekerjaan tidak ada. Industri Pesawat terbang Nurtanio ditutup sehingga banyak orang-orang Indonesia direkrut di perusahaan pesawat terbang di dunia. "Sumsel tidak akan seperti itu, Insyaallah lapangan pekerjaan menunggu mereka," kata Alex Noerdin.
|