Direktur Perbenihan Hortikultura Kunjungi Desa Binaan PUR-PLSO UNSRI
Selasa, 14 Februari 2017 | [2173 Dibaca]
Direktur Perbenihan Hortikultura, Ir. Sri Wijayanti Yusuf, M.Agr.,Sc mengunjungi Desa Pelabuhan Dalam, Pemulutan, Ogan Ilir yang merupakan Desa Binaan Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya. Direktur yang didampingi oleh Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si. (Kepala PUR-PLSO Unsri), Prof. Dr. Mulyadi Eko Purnomo, M.Pd., dan Ir. Eni Budiati, M.Si. (Pejabat BPSBTPH Provinsi Sumatera Selatan) disambut hangat oleh Gapoktan Karya Usaha di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir pada Jum’at (3/2/2017). Kunjungan tersebut dalam rangka berdiskusi dengan para petani tentang pengembangan cabai rawit merah di desa tersebut. Petani yang hadir di acara tersebut sebanyak 25 orang.
Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si. memberikan arahan tentang potensi pengembangan budidaya tanaman cabai dan komersialisasi produk cabai. Kepala PUR-PLSO tersebut juga memberikan kesempatan kepada petani Gapoktan Karya Usaha untuk menyampaikan permasalahan yang sering mereka hadapi. Petani menyampaikan masalah sulitnya mendapatkan benih unggul, pupuk kandang, kompos, dan pengelolaan air yang saat musim hujan lahan tenggelam, sebaliknya saat musim kemarau tanaman kekeringan, serta adanya serangan hama penyakit yang menyerang tanaman cabai.
Menanggapi hal tersebut, kepada para petani yang ditemui, Sri Wijayanti Yusuf memberikan arahan terkait kegiatan pengembangan khususnya cabai keriting. Dikatakannya bahwa cabai merupakan salah satu komoditas yang saat ini menjadi fokus kementerian pertanian. Seperti yang diketahui saat ini harga cabai sangatlah mahal terutama cabai rawit merah keriting.
Melihat kenaikan harga cabai rawit merah Dirjen Hortikultura sangat khawatir, dimana produksi sudah ada dan lokasi panen cukup banyak tetapi karena adanya gangguan hujan sehingga memperlambat distribusi panen cabai.
Pada kesempatan itu petani juga menerima benih tanaman hortikultura dari Direktorat Perbenihan Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura dengan perincian yaitu, dari perusahaan PT. Prabu Agro Mandiri berupa cabai keriting Kiyo F1 kemasan 3 gram sejumlah 20, dari PT. East West Seed Indonesia berupa cabai keriting Tanaka F1 kemasan 10 gram sejumlah 40, dan dari PT. Oriental Seed berupa cabai keriting OR Twist 42 kemasan 10 gram sejumlah 5 buah.
Dari ketiga jenis cabai tersebut akan diuji coba mana yang cocok untuk lahan pertanian di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir tersebut. Lebih lanjut ia mengatakan jika ketiga jenis cabai hidrida yang ia bawa tidak cocok untuk lahan disana akan dicoba dengan jenis bibit cabai yang lain. Menurutnya Menanam cabai hidrida berbeda dengan menanam cabai lokal. Cabai hidrida memelukan pupuk yang banyak, untuk itu diperlukan juga tes PH tanah. Ia menyebutkan apa yang dilakukan ini benar-benar ujicoba untuk itu perlu dikawal, baik oleh unsri maupun dari dinas provinsi. (Ara)
|