Pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Fisika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Senin, 05 September 2016 | [78993 Dibaca]
Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M. Sc. dengan acara rapat senat khusus terbuka Universitas Sriwijaya yang dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2016 yang bertempat di Gedung Serbaguna Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya.
Pengukuhan dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Sriwijaya Prof. Dr. Anis Saggaff, MSCE. dan para Anggota Senat, Dosen, Mahasiswa, Sahabat dan Kolega Prof. Iskhaq Iskandar.
Prof. Iskhaq Iskandar yang ahli pada bidang Oseanografi Fisis memberikan pidato ilmiahnya dengan judul "Menyelam di Batas Dua Samudera: Ekplorasi Geostrategis Benua Maritim Dalam Persepektif Oseanografi Fisis Untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia", beliau mengatakan bahwa terminologi batas dua samudera telah tercantum dalam Kitab Al-Quran surat Alfurqon: 53 dan Ar-Rahman 19-20 dan menyitir beberapa tafsir yang membahas tentang batas dua samudera, diantaranya tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Quraish Shihab.
Dalam tafsir kedua ahli ini membahas tentang "Lu lu Wal Marjan" yang dapat diartikan sebagai mutiara dan manik-manik. Apabila kita telaah lebih jauh lagi akan kita dapati salah satunya adalah bahwa terumbu karang yang telah menjadi fosil akan menjadi reservoir tempat berakumulasinya minyak bumi dan gas alam.
Prof. Iskhaq Iskandar juga memberikan contoh salah satu ladang gas alam di Indonesia yang berada dalam terumbu karang adalah ladang gas arun di Aceh. Fenomena lain yang tak kalah menarik dari pertemuan dua massa air laut yang berbeda ini terjadi di sepanjang pesisir barat Amerika Latin. Di daerah ini terdapat arus Humboldt atau arus Peru, yaitu arus arus laut yang dingin dengan salinitas yang rendah yang bergerak ke arah katulistiwa di sepanjang Pantai Barat Amerika Latin dari Chili hingga ke Peru, di sepanjang pantai Peru arus Humboldt akan disertai dengan proses upwelling yaitu naiknya massa air laut dari lapisan dalam menuju permukaan. Massa air laut yang naik ini memiliki temperatur yang lebih rendah dan kaya akan zat hara yang menjadi sumber makanan bagi plankton. Tidak mengherankan jika ekosistem arus Humboldt dikenal sebagai ekosistem yang sangat produktif, dimana 18-20 persen hasil tangkapan ikan di dunia berasal dari daerah ini.
Lebih lanjut Prof. Iskhaq Iskandar mengatakan bahwa dengan memahami makna batas dua samudera, kita dapat mengetahui posisi strategis kepulauan Nusantara atau yang dekenal sebagai Benua Maritim. Dalam skala global, pertemuan antara dua samudera, masing-masing adalah Samudera Pasifik dan Samudera India terjadi di perairan Benua Maritim. Bukan hanya massa air dari Samudera Pasifik dan Samudera India yang bertemu di perairan Benua Maritim, tetapi massa air dari Laut China Selatan yang masuk melalui Selat Karimata juga memberikan kontribusi terhadap karakteristik massa air di perairan Benua Maritim.(Yo)
|