SEMINAR NASIONAL BADAN KERJASAMA PUSAT STUDI LINGKUNGAN INDONESIA DENGAN PUSAT PENELITIAN LINGKUNGAN HIDUP UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Rabu, 02 Desember 2015 | [241114 Dibaca]
Pada tanggal 11 November, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Sriwijaya, bekerjasama dengan Badan Kerjasama Pusat Studi Lingkungan Indonesia melaksanakan Seminar Nasional Tahunan di Ball Room Hotel Novotel Palembang. Tema seminar tersebut adalah "Etika Lingkungan dalam Eksplorasi Sumber Daya Pangan dan Energi". Seminar Nasional in dibuka oleh Rektor Universitas Sriwijaya, Ibu Prof. Dr. Hj. Badia Perizade.M.B.A, Makalah utama disampaikan oleh enam pembicara terundang yang diwakili dari pihak pemerintah, akademisi dan kalangan industri. Pihak pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Perwakilan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pembicara utama serta Bupati Ogan Komering Ulu Timur. Untuk perwakilan dari akademisi, makalah disampaikan oleh Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Kemudian dari kalangan industri diwakili oleh Direksi PT. Pupuk Sriwidjadja, dan Direksi PT. Medco Energi Internasional.
Tujuan utama diadakannya seminar ini adalah sebagai wahana/media untuk saling berdiskusi, bertukar informasi antar para ahli perguruan tinggi/pemerintahan/stakeholders dalam pengembangan teknologi pertanian dan pemanfaatn lahan yang berwawasan lingkungan. Hal ini terkait dengan upaya pengembangan dan pemanfaatan sektor pangan,energi dan sumber daya air.
Topik bahasan seminar ini terkait dengan tereduksinya etika dan perilaku dalam eksploitasi sumber daya alam oleh pihak-pihak yang tidak bertangung jawab. Hal tersebut dipengaruhi oleh pertambahan penduduk yang pesat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi namun penerapannya tidak ramah lingkungan. Ekploitasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang terkonsentrasi pada sektor tertentu tanpa mempertimbangkan kelestarian dan keberlanjutan telah menimbulkan efek negatif bagi sektor lain terutama sektor ketahanan pangan, ketahanan energi serta sumber daya air.
Terkait hal tersebut, berbagai perspektif dan pendekatan yang mengemuka, baik di media cetak maupun elektronik, aspek etika lingkungan jarang untuk dibahas. Sebagai konsekuensinya, sebagai salah satu contoh pengabaian etika lingkungan di Provinsi Sumatera Selatan adalah kabut asap (akibat dari kebakaran hutan dan lahan). Bencana kabut asap mengakibatkan terhambatnya aktifitas penerbangan, sekolah diliburkan, kekeringan meluas, beribu jiwa dari anak-anak hingga orang dewasa terkena ISPA, iritasi mata, hidung, tenggorokan, kulit, dan sederet penyakit lainnya, bahkan beberapa warga meninggal dunia akibat bencana ini. Penyelesaian masalah lingkungan hidup tidak bisa hanya didekati secara teknis-instrumental, melainkan upaya yang komprehensif-holistik, termasuk moralitas ekologi yang seharusnya dimiliki oleh setiap masyarakat termasuk kalangan industri.
Untuk itu, seminar ini membicarakan berbagai isu etika lingkungan hidup khususnya dalam bidang sumber daya pangan dan energi dari berbagai aspek keilmuan dan teknologi yang tengah berkembang selama beberapa kurun waktu terakhir. Isu tersebut antara lain pelestarian fauna terrestrial, perlindungan hukum masyarakat dalam sengketa lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan dalam menjaga ketahanan pangan, tekhnologi pengelolaan sampah dan limbah untuk mendukung green collaboration value, dilema antroposentric tata ruang dan sebagainya.
Hasil seminar ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada penentu kebijakan dan pemangku kepentingan khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Daerah dan Stakeholders mengenai konsep etika lingkungan dalam eksplorasi sumber daya pangan dan energi.
|