Rektor Panen Raya di FP Unsri
Kamis, 11 September 2014 | [19087 Dibaca]
Panen raya padi organik Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Padi yang dipanen adalah padi organik dari berbagai jenis padi koleksi yang akan ditangkarkan. Panen raya berlangsung di Lahan Agrotech Training Center (ATC) Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ( FP Unsri) Kampus Indralaya,04 September 2014.
Dua belas jenis padi yang dipanen di antaranya, impara 1, impara 3, impara 5, chiherang, chiliwung, Vietnam, dan ketan putih.
Dekan FP Unsri, Dr. Erizal Sodikin dalam sambutannya sebelum dilakukannya panen raya mengatakan bahwa ia berencana akan mengembangkan luas ATC, sehingga mahasiswa praktek di lapangan bisa maksimal. Kebun dan sawah akan digabung dengan ternak dan lainnya sehingga berbagai kegiatan FP bisa dipraktekkan di sini. Selain itu semua peralatan praktek, seperti traktor juga akan ditempatkan di ATC.
Rektor Unsri, Prof. Dr. Badia Perizade, MBA menyambut baik kerja keras Dr. Umar Harun dan kawan-kawan untuk mengembangkan kembali tanaman-tanaman di Fakultas Pertanian, karena itu memang relevan dengan disiplin ilmu yang harus dilakukan fakultas Pertanian.
Badia mengatakan bahwa, awal-awal menjadi rektor sangat menaruh harapan besar kepada FP Unsri, karena FP Unsri memiliki banyak doktor dan proffesor dan memiliki lahan pertanian yang luas. Didukung dengan banyaknya varietas-varietas yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel) yang sangat banyak dan sangat laku di pasar.
“Tetapi harapan saya itu ternyata tidak ada yang menyambut. Saya maunya Unsri ini paling tidak bisa menyediakan bibit unggul untuk wilayah Sumsel. Bibit-bibit unggul yang sudah dikaji secara ilmiah.
Saya mendengar orang cerita, mereka punya kawasan koleksi pohon karet dengan berbagai macam jenis pohon karet. Kemudian sawit dengan segala macam jenis sawit. Kita tidak usah punya semua, tetapi kita harus punya apa yang mereka belum punya, misalnya saja duren. Pisang juga di Indonesia ini bermacam-macam jenis pisang ada. Jenis pisang paling banyak di Indonesia. Kalau tidak kita selamatkan akan habis macam-macam jenis pisang itu,” kata Badia.
Kepada Wata Dr. Umar Harun, mengatakan bahwa ATC diharapkan bisa menjadi tempat mengoleksi berbagai jenis padi yang nantinya bisa disilang sebagai praktek mahasiswa dalam budidaya padi. “Kami berharap di lahan ATC ini nantinya bisa ditanam sampai 100 varietas padi koleksi yang bisa dikembangkan,” kata Harun.
ATC diresmikan Maret 2013 dengan dengan lahan sawah luas 300 meter persegi. Bersama lima orang penggagas, yaitu Dr. Umar Harun, Dr. Chandra Irsan, dan beberapa orang teman lainya. Semakin banyaknya mahasiswa, maka luas sawah ditambah menjadi 1.500 meter persegi dengan 12 jenis padi yang ditanam. “Kita sudah punya 50 jenis padi yang akan kita tanam di sini. Jadi mereka (mahasiswa red) melakukan budidaya padi sekaligus ikut kegiatan koleksi padi.
Ke depan beberapa perusahaan besar, seperti Sinar Mas Group dan Medco akan mengirimkan stafnya untuk training di sini. Tidak menutup kemungkinan perusahaan yang lainnya nanti akan ikut juga. Cita-citanya lima tahun lagi ATC bisa menjadi tempat yang membanggakan Unsri,” ujar Umar Harun.
Usai melakukan panen raya Rektor Unsri, Prof. Dr. Badia Perizade, MBA didampingi Dekan FP Unsri, Dr. Umar Harun, Dr. Chandra Irsan, para dosen, dan mahasiswa melakukan penanaman pohon duku jenis duku komering yang diberi nama duku badia. Penanaman pohon ini, kata Dr. Erizal Sodikin dimaksudkan sebagai monumen hidup yang bisa dikenang nantinya. (Yo)
|