BERITA DAN INFORMASI |
MoU Unsri - USAID
Sabtu, 29 September 2012 | [9986 Dibaca]
Rektor Universitas Sriwijaya Melakukan Penandatanganan MoU dengan USAIDUniversitas Sriwijaya (Unsri) melakukan penandatanganan Naskah Kerjasama (MoU) dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat / USAID dalam bidang yang sangat penting dalam pengelolaan perguruan tinggi, yaitu pendampingan dan pelatihan bidang Penjaminan Mutu, Manejemen Keuangan, dan bidang Kepemimpinan dan Manajemen. Penandatanganan Naskah Kerjasama dilakukan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta, 13 September 212. Menurut Pembantu Rektor I Universitas Sriwijaya, Dr. Anis Saggaff, dari 3.200 lebih perguruan tinggi negeri, swasta, dan perguran tinggi agama yang ada di Indonesia hanya 25 perguruan tinggi yang terpilih untuk bisa bekerjasama dengan USAID. Dari 25 perguruan tinggi tersebut dipilih lagi menjadi 11 perguruan tinggi yang bisa ikut lebih awal, yakni tahun 2012 dan Universitas Sriwijaya termasuk di dalamnya. Anis Saggaff mengatakan bahwa USAID dan Dikti mengharapkan perguruan tingi yang sudah di-training itu bisa menjadi tutor bagi perguruan tinggi di sekitarnya, terutama perguruan tinggi yang baik untuk diajak kerjasama atau diajak bermitra. Jadi Universitas Sriwijaya nantinya akan menjadi mitra dari salah satu perguruan tinggi. Universitas Sriwijaya akan di-training USAID dan kemudian melatih perguruan tinggi lain sehingga diharapkan nantinya dari 25 perguruan tinggi yang dilatih USAID menjadi 50 perguruan tinggi yang dilatih. Menurutnya program pendampingan ini hanya diberikan kepada perguruan tinggi yang produktif. Program pendampingan akan berlangsung selama tiga tahun. Untuk bidang penjaminan mutu akan diadakan pada tahun kedua. USAID akan memberikan training dan workshop bagaimana sistem penjaminan mutu yang baik serta diadakan integrasi data penjaminan mutu dari satu bidang ke bidang yang lain. "Memang kita tidak menutup mata, di perguruan tinggi ini di mana-mana sama saja. Fakultas, jurusan, rektorat mempunyai data sendiri-sendiri. Seharusnya ada data yang terintegrasi. Seharusnya hanya ada satu sumber data. Untuk itulah nanti kita akan dibantu dan di-training oleh tim USAID. Demikian juga dengan manajemen keuangan, kita akan dilatih bagaimana penataan dan pengelolaan keuangan yang baik. Terutama bagi orang-orang keuangan yang berasal dari non keuangan. Kalau yang memang orang keuangan tidak masalah lagi. Jadi para pengelola keuangan baik yang di fakultas maupun rektorat yang berassal dari non keuang akan diberikan pelatihan bagaimana mengatur keuangan. Juga bidang pengadaan barang dan jasa".
Dalam bidang kepemimpinan dan manajemen yang akan ditraining adalah para pembantu rektor dan kepala biro, para dekan, para pembantu dekan, ketua jurusan, dan termasuk orang-orang yang punya potensi untuk menjadi pemimpin. "Nanti akan diminta beberapa staf Universitas Siwijaya yang qualified, mempunyai kemampuan, dan kelihatan ada bakat kepemimpinan akan dilatih oleh USAID, sehingga tercipta perguruan tinggi yang suportif dan keilmuan. Dalam waktu dekat ini akan kita kirim nama-namanyanya. Selain di Universitas Sriwijaya, orang-orang yang akan ditraining akan dikirim ke dua tempat, yaitu ke Thailand dan Philipina, "kata Anis Saggaff. (Yo*) |