Serah Terima Calon Mahasiswa Program Afirmasi Dikti Bagi Putra Putri Asli Papua
Jumat, 31 Agustus 2012 | [12874 Dibaca]
Pada tanggal 31 Agustus 2012, Rektor Universitas Sriwijaya bersama dengan 30 Rektor dari perguruan tinggi negeri lainnya menghadiri acara Penyerahan Calon Mahasiswa Program Afirmasi bagi Putra-putri Asli Papua dari Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) kepada Rektor dari 32 PTN terkemuka. Acara ini diselenggarakan di Universitas Cendrawasih, Jayapura. Program ini merupakan amanah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada MRPTNI dalam rangka Program Upaya Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat atau UP4B. Program ini merupakan program khusus Kemendikbud bekerjasama dengan UP4B untuk memberikan kesempatan kepada putra-putri asli Papua yang selama ini secara faktual mengalami kesulitan bersaing menembus seleksi masuk PTN terkemuka tanah air dikarenakan keterbatasan infra struktur maupun keterbatasan biaya pendidikan. Jumlah pelamar secara keseluruhan adalah 1.012 calon mahasiswa, namun setelah melalui evaluasi berkas lamaran dan seleksi lanjut, dinyatakan sejumlah 747 orang yang dapat diputuskan lolos seleksi dan memenuhi syarat. Sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan dalam SK Dirjen Dikti No. 60/DIKTI/Kep/2012, pada tahun akademik 2012/2013 Universitas Sriwijaya menerima 12 mahasiswa baru dari Program ini. Sebanyak dua orang mahasiswa baru diterima di Program Studi Pendidikan Dokter, satu orang di Program Studi Teknik Elektro, lima orang diterima di Program Studi Agribisnis, tiga orang diterima di Program Studi Akuntansi, dan satu orang diterima di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Skema pembiayaan program ini melalui dana Program Beasiswa Dikti yang diberi nama Beasiswa ADIK-PAPUA, singkatan dari Beasiswa Afirmasi Dikti bagi Putra-Putri Asli Papua, untuk biaya pendidikan di masing-masing PTN. Sedangkan untuk biaya hidup, pemondokan, transpor, dan lain-lain, disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat melalui dana APBD dan Otsus Papua. (*ps)
|