BERITA DAN INFORMASI |
Bidang Kebudayaan Telah Kembali Ke Rumah Besar
Jumat, 04 Mei 2012 | [13629 Dibaca]
Demikian Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2012. Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu disampaikan oleh Rektor Unsri, Prof Dr. Badia Perizade, M.B.A di Lapangan Upacara Kantor Pusat Administrasi Universitas Sriwijaya Indralaya dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 02 Mei 2012. Upacara ini dimulai tepat pukul 08.00 WIB dan diikuti oleh karyawan, dosen dan mahasiswa. Melalui Peringatan Hari Pendidikan Nasional M. Nuh menyampaikan terima kasih kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang bergerak di bidang pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam menumbuhkembangkan dunia pendidikan. M. Nuh juga mengharapkan semua ikhtiar dalam memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat segera terwujud. Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional yang bertema Bangkitnya Generasi Emas Indonesia , melalui pidatonya M. Nuh mengingatkan bahwa kita patut bersyukur karena bidang kebudayaan telah kembali ke ‘rumah besar' pendidikan setelah terpisah lebih dari 10 tahun. Sejak 20 Oktober 2011 telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Peraturan Presiden Nomor 91 tahun 2011 tentang pembentukan dan organisasi Kementerian Negara.
"Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Demikian pula sebaliknya pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan. Ibarat dua keping (dua sisi red ) mata uang. Yang satu dengan lainnya memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya," kata M. Nuh dalam pidato tersebut. Lebih lanjut M. Nuh mengatakan bahwa pada periode 2010 sampai dengan 2035 itu juga kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia sebagai upaya menyiapkan generasi 100 tahun Indonesia merdeka. "Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan, dan kemartabatan". |