BERITA DAN INFORMASI

Mahasiswa Unsri Belum Minati Transportasi Kereta Api

Senin, 20 Juli 2009 | [11954 Dibaca]

Meskipun pemerintah telah menyediakan dua gerbong kereta api diesel dari Kertapati Palembang ke Indralaya kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) tetapi sampai kini moda transportasi tersebut cenderung belum diminati mahasiswa.

Linda mahasiswa Fakultan Pertanian Unsri, di Palembang, Minggu mengatakan, sebagian besar mahasiswa lebih memilih menggunakan bus yang biasa mengangkut mereka dari Palembang ke kampus Unsri Inderalaya karena tarifnya lebih murah.

"Dengan menumpang bus mahasiswa kami bisa menghemat sekitar Rp5.000 per hari untuk ongkos bolak balik kampus rumah yang kebetulan berada di Palembang," katanya.

Menurut dia, kalau menumpang kereta api mereka harus datang ke stasiun dulu yang untuk tiba disana perlu tambahan ongkos.

Sedangkan dengan bus mahasiswa mereka dapat langsung menunggu pada sejumlah halte yang telah disediakan dinas terkait maupun di kampus Unsri Bukit Besar, tambahnya.

Ia mengatakan, kalau saja stasiun kereta api disediakan ditengah kota yang otomatis mudah dijangkau pihaknya tentu akan lebih memilih moda tranpsortasi tertsebut karena lebih aman dibanding bus.

Tetapi sampai kini belum tersedia stasiun khusus yang mudah dijangkau selain ke Kertapati, katanya.

Sementara itu, akibat minimnya mahasiswa yang berminat menggunakan moda transportasi kereta api yang diberi nama Kertalaya tersebut, PT KAI Divisi Regional III Sumatra Selatan kerugian.

"Penumpang hanya sekitar 100 orang saja per hari padahal kapasitas kereta api tersebut mencapai 800 penumpang, kata Kepala Humas PT KAI Divisi Regional III Sumatra Selatan, As`ad Sayuti.

As`ad menambahkan, meskipun tarif kereta api hanya Rp4.000 per penumpang tetapi peminatnya kurang karena dibanding menggunakan bus mahasiswa lebih irit karena dengan Rp5.000 sudah bisa sampai kedalam kampus.

Sedangkan jika menggunakan kereta api mereka harus membayar ongkos tambahan agar bisa sampai ke stasiun dan kampus, tambahnya.

Dia menjelaskan, padahal untuk mengoperasikan dua gerbong kereta api diesel tersebut pihaknya harus mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp6 juta per bulan.

Sehingga minimnya penumpang yang menggunakanm transportasi tersebut merugikan perusahaan penyediajasa transportasi ini, ujarnya.



Berita dan Informasi Lainnya:

22 November 2019 UNSRI DAPAT PENGHARGAAN DARI KANWIL DJP SUMSEL
22 November 2019 UNSRI KEMBALI RAIH PENGHARGAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
22 November 2019 UNSRI RAIH WTP
20 November 2019 USUNG TEMA SOCIETY 5.0, FAKULTAS EKONOMI UNSRI KEMBALI GELAR SEABC KE-5
18 November 2019 SENI DUL MULUK DAN CULTURAL NIGHT MERIAHKAN MALAM PUNCAK DIES NATALIS KE 59 UNSRI
13 November 2019 WORKSHOP PENYELENGGARAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN VISI, MISI, DAN VISIUM MENUJU UNIVERSITAS SRIWIJAYA UNGGUL
12 November 2019 MAHASISWA UNSRI RAIH JUARA PERTAMA DESAIN LOGO AIMS 2019
08 November 2019 UNSRI TERIMA KUNJUNGAN DELEGASI MAHSA UNIVERSITY MALAYSIA
06 November 2019 FH UNSRI SUKSES JADI TUAN RUMAH 4TH INTERNATIONAL CONFERENCE OF ISLAMIC LAW IN INDONESIA
06 November 2019 DIES NATALIS KE 59 UNSRI TERUS BERINOVASI
31 Oktober 2019 FH UNSRI GELAR KONFERENSI NASIONAL HUKUM PIDANA
31 Oktober 2019 MTQ, SALAH SATU RANGKAIAN DIES KE LIX UNIVERSITAS SRIWIJAYA
30 Oktober 2019 UJIAN DINAS, UJIAN P3 DAN UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH DI LINGKUNGAN UNSRI
30 Oktober 2019 DIES NATALIS KE 59 FAKULTAS EKONOMI UNSRI BERLANGSUNG MERIAH
29 Oktober 2019 PERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA, UNSRI GELAR KULIAH UMUM ANTI RADIKALISME
29 Oktober 2019 UNSRI PERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA KE 91 BERSATU KITA MAJU
29 Oktober 2019 BERBAGAI PERLOMBAAN DI GELAR DALAM RANGKA DIES NATALIS UNSRI KE 59
25 Oktober 2019 LOMBA SENAM AEROBIK
25 Oktober 2019 UNSRI GELAR FESTIVAL LAYANG-LAYANG
22 Oktober 2019 UNSRI BERI PENYULUHAN HUKUM PADA PELAJAR DI LAHAT