BERITA DAN INFORMASI

PT. Freeport Indonesia: Tim Universitas Sriwijaya Teliti Vegetasi Ekologi

Senin, 06 Juli 2009 | [10285 Dibaca]

Sejak 12 April hingga 10 Juli nanti, Tim peneliti dari Universitas Sriwijaya (UNSRI), Palembang melakukan penelitian ekologi di daerah Suksesi Alami yang berada di Tanggul Barat Lama dan Baru.

Ketika ditemui di lapangan pada Kamis (7/5) lalu, Ketua Tim Peneliti Universitas Sriwijaya Syaiful Eddy, S.Si menjelaskan bahwa tujuan penelitian untuk mengetahui struktur dan komposisi jenis-jenis tumbuhan alami yang ada di dua area pengendapan pasir sisa tambang itu. Kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan tersebut melibatkan empat orang peneliti UNSRI dan para siswa magang jurusan lingkungan dari Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Para siswa itu sedang mengikuti program magang di Departemen Lingkungan pada seksi Reklamasi dan Biodiversity.

Menyinggung teknik penelitian, Syaiful Eddy menambahkan menambahkan bahwa mereka melakukan teknik plot atau petakan. Transek atau jalur lurus yang memotong dibuat sebagai jalan pintas untuk memudahkan penghitungan setiap jenis tumbuhan. Di mana dalam pengamatan di lokasi penelitian terdapat empat tingkatan tumbuhan, yaitu semai, pancang, tiang dan pohon. Sedangkan panjang maksimum tiap transek 200 meter. Dibagi dalam 10 petak berukuran 2x2 meter untuk ukuran semai dan pancang 5x5 meter. Untuk ukuran tiang dan pohon akan ditetapkan ukuran petakannya jika ditemukan.

Dengan demikian, lanjutnya, "Kita bisa melihat polari vegetasinya mengarah ke mana berdasarkan umur pengendapan sirsat ini. Kita juga akan mengambil sampel tanahnya untuk diteliti. Sebab di sini ada dua blok lahan, yakni reklamasi dan suksesi. Dalam tahap berikut nanti kita akan meneliti di blok Tanggul Barat Baru yang direklamasi dengan casuarina dan juga sudah banyak spesies tumbuhan lain yang hidup di daerah itu." Ketika BK menanyakan tentang mengapa tumbuh-tumbuhan yang sebelumnya tidak ada di area suksesi alami, namun kemudian dapat tumbuh dengan baik. Syaiful Eddy menjawab, hal itu bisa terjadi karena beberapa kemungkinan. Pertama, jika melihat kondisi ModADA yang dialiri air dan curah hujan yang cukup tinggi di daerah dataran tinggi disertai erosi alam yang dapat menghantar lapisan tanah bagian atas yang membawa serta biji-bijian atau bibit tumbuhan ke kawasan ini. Kedua, bibit tumbuhan dapat dibawa oleh burung-burung, karena burung itu pemakan biji-bijian. Ketiga, berdasarkan tiupan angin juga bisa mengangkat serbuk biji tumbuhan yang halus seperti rumput-rumputan ke area pengendapan sirsat ini. Kini, nampak lebih dominan tumbuhan Phragmites karka, paku yang berspora dan rumput-rumputan, karena memang jenis tersebut merupakan tumbuhan pionir pada satu lahan terbuka.

Menyangkut soal upaya yang telah dilakukan oleh Freeport dalam hal lingkungan hidup, Syaiful Eddy menuturkan bahwa hal itu dinilainya sudah baik sekali. "Area reklamasi yang cukup luas merupakan satu hal nyata yang menandakan Freeport sangat peduli terhadap lingkungan. Hasil survei kami sementara ini, vegetasi yang telah kami temui sudah lebih dari 100 spesies. Kami prediksi akan lebih banyak spesies-spesies baru yang akan kita temukan di Tanggul Barat," katanya.

Sementara itu, Manajer Departemen Lingkungan PT Freeport Indonesia (PTFI) Andi Mukhsia menjelaskan bahwa penelitian itu merupakan implementasi pertama dari Memorandum of Understanding (MoU) antara PTFI dengan UNSRI. Bagi PTFI. Penelitian akan memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan keilmuan di bidang ekologi tumbuhan. Siswa Nemangkawi yang magang pun dapat langsung berinteraksi dengan para peneliti sembari lebih mendalami aspek praktis tentang pengenalan ekologi, prinsip dan praktek revegetasi serta program reklamasi PTFI di daerah endapan sirsat (pasir sisa tambang). "Penting juga diketahui bahwa tanaman dapat tumbuh secara alami di atas lahan itu," paparnya.

Keempat peneliti UNSRI tersebut merupakan mahasiswa pasca sarjana Fakultas Pengelolaan Lingkungan, yaitu Syaiful Eddy, S.Si; Suci Puspita Sari, S.Si; Nofiah, S.Si; Zahrial Effendi, S.Si. Mereka dibantu oleh Naupal Mubarok dan Dede Haryanto yang keduanya mahasiswa semester akhir jurusan Ilmu Tanah perguruan yang sama.


Download attachment:
PT Freeport Indonesia-Tim Universitas Sriwijaya Teliti Vegetasi Ekologi -



Berita dan Informasi Lainnya:

22 November 2019 UNSRI DAPAT PENGHARGAAN DARI KANWIL DJP SUMSEL
22 November 2019 UNSRI KEMBALI RAIH PENGHARGAAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
22 November 2019 UNSRI RAIH WTP
20 November 2019 USUNG TEMA SOCIETY 5.0, FAKULTAS EKONOMI UNSRI KEMBALI GELAR SEABC KE-5
18 November 2019 SENI DUL MULUK DAN CULTURAL NIGHT MERIAHKAN MALAM PUNCAK DIES NATALIS KE 59 UNSRI
13 November 2019 WORKSHOP PENYELENGGARAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN VISI, MISI, DAN VISIUM MENUJU UNIVERSITAS SRIWIJAYA UNGGUL
12 November 2019 MAHASISWA UNSRI RAIH JUARA PERTAMA DESAIN LOGO AIMS 2019
08 November 2019 UNSRI TERIMA KUNJUNGAN DELEGASI MAHSA UNIVERSITY MALAYSIA
06 November 2019 FH UNSRI SUKSES JADI TUAN RUMAH 4TH INTERNATIONAL CONFERENCE OF ISLAMIC LAW IN INDONESIA
06 November 2019 DIES NATALIS KE 59 UNSRI TERUS BERINOVASI
31 Oktober 2019 FH UNSRI GELAR KONFERENSI NASIONAL HUKUM PIDANA
31 Oktober 2019 MTQ, SALAH SATU RANGKAIAN DIES KE LIX UNIVERSITAS SRIWIJAYA
30 Oktober 2019 UJIAN DINAS, UJIAN P3 DAN UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH DI LINGKUNGAN UNSRI
30 Oktober 2019 DIES NATALIS KE 59 FAKULTAS EKONOMI UNSRI BERLANGSUNG MERIAH
29 Oktober 2019 PERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA, UNSRI GELAR KULIAH UMUM ANTI RADIKALISME
29 Oktober 2019 UNSRI PERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA KE 91 BERSATU KITA MAJU
29 Oktober 2019 BERBAGAI PERLOMBAAN DI GELAR DALAM RANGKA DIES NATALIS UNSRI KE 59
25 Oktober 2019 LOMBA SENAM AEROBIK
25 Oktober 2019 UNSRI GELAR FESTIVAL LAYANG-LAYANG
22 Oktober 2019 UNSRI BERI PENYULUHAN HUKUM PADA PELAJAR DI LAHAT